Dr. Lalu Muhammad Iqbal (LMI), Gubernur terpilih Nusa Tenggara Barat (NTB), menegaskan komitmennya untuk membangun pariwisata NTB yang berkelanjutan (sustainable tourism).

Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Forum Wartawan Ekonomi (FWE) dan FEBI UIN Mataram (2/2/2025), Iqbal menekankan: “Pariwisata bukan hanya soal jumlah wisatawan, tapi bagaimana dampak positifnya bagi masyarakat dan lingkungan. Kami pilih kualitas, bukan kuantitas.”

Apa strategi konkretnya? Simak poin-poin pentingnya!

1. Perbaikan Birokrasi, Ciptakan Sistem Efisien

Iqbal mengaku sudah mengevaluasi kinerja birokrasi NTB selama dua bulan terakhir. Tujuannya: memastikan program pariwisata berjalan lancar. “Kami akan audit birokrasi untuk perbaikan kelemahan. Birokrasi kuat dan efisien kunci utama pembangunan,” jelasnya.

Langkah awal:

• Selesaikan tumpang tindih antara Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) dan Dinas Pariwisata.
• BPPD fokus pada promosi profesional dan transparan.
• Dinas Pariwisata bertugas merancang kebijakan strategis.

2. Kolaborasi dengan Pelaku Pariwisata: “Jangan Hanya Diatur, Tapi Diajak!”

Gubernur menekankan pentingnya kerja sama sejajar antara pemerintah dan pelaku usaha wisata. “Mereka harus dilibatkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Tidak bisa pemerintah bekerja sendiri,” tegasnya.

Contoh program yang akan diperkuat:

• MICE (Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions): Tingkatkan event bisnis dan konferensi.
• Sport Tourism: Kembangkan event seperti triathlon dan off-road.
• Fasilitas Keluarga: Revitalisasi hutan mini dan destinasi ramah anak.

3. Dukung Pariwisata Halal dan UIN Mataram Jadi Partner Kunci

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Mataram turun tangan dengan Program Studi Pariwisata Syariah yang baru meraih akreditasi unggul. 

Prof. Dr. Subhan Abdullah Acim, Wakil Rektor UIN Mataram, menyatakan: “Ini bentuk dukungan kami untuk NTB sebagai destinasi wisata halal. Pariwisata syariah ramah lingkungan dan sesuai prinsip Islam.”

Program ini melanjutkan visi mantan Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi, yang ingin menjadikan NTB pusat halal tourism Indonesia.

4. Visi Jangka Panjang: NTB Destinasi Unggul yang Memberdayakan Rakyat

Meski tantangan tak sedikit, Iqbal optimis. “Kami berkomitmen menyelesaikan masalah dengan niat baik. Jika niat benar, hasil maksimal akan tercapai,” ujarnya.

Target utama:

• Tingkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata inklusif.
• Kurangi dampak negatif lingkungan dengan konsep eco-tourism.
• Manfaatkan event besar untuk promosi global.

Apa Dampaknya untuk NTB?

Dengan strategi ini, NTB diharapkan menjadi destinasi pariwisata yang:
– Berkualitas, Destinasi unik, minim kerusakan lingkungan.
– Berdaya Saing, Event internasional dan fasilitas modern.
– Memberdayakan Masyarakat lokal agar terlibat aktif, dari homestay hingga kuliner.

Terakhir “NTB Bisa Jadi Contoh Pariwisata Berkelanjutan”

Langkah LMI dan dukungan UIN Mataram membuka jalan bagi NTB untuk menjadi pelopor pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Jika kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi terus dijaga, NTB bukan hanya akan ramai wisatawan, tapi juga jadi daerah yang lebih sejahtera dan lestari.

“Yang terpenting, semua kebijakan harus berpihak pada rakyat,” pungkas Iqbal.